Rabu, 03 September 2014

Menggemari Sumber Air Awet Muda di Taman Narmada Lombok

Yang muda yang jay. Agaknya itu yang menginspirasi orang-orang demi melancong ke Taman Narmada pada Lombok. Pada sana, berada sumber mata air yang sukses membuat orang awet muda. Keingintahuan?
Dalam masa-masa pemerintahan Kerajaan Karangasem, Raja Anak Agung Gede Ngurah berulang naik ke Gunung Rinjani untuk melakukan ritual Mulang Pekelem. Raja melaksanakan ritual ini untuk meminta hujan. Setelah tua, raja bukan bisa lagi mendaki gunung dengan sehingga dibangunlah Taman Narmada.

Taman yang ada dalam Desa Lembuah, Kecamatan Narmada, Kabupaten Pulau Lombok Barat itu sungguh dimaksudkan untuk jadi replika Gunung Rinjani. Berada tiga buah kolam dalam sana, salah satunya adalah replika Danau Segara Anakan yang ada dalam Rinjani. Kolam-kolam tersebut berasal dari mata air yang memang berada di dalam kawasan tersebut.
Satu mata air dipercaya berbeda dari mata air yang lain. Tersebut adalah mata air yang konon berhasil mencetak mereka awet muda jika membasuh muka dan air tersebut. Karena perhatian, saya pun berkunjung ke sana untuk mencintai sumber mata air awet muda, ketika mendatangi Pulau Lombok segala kondisi selanjutnya.
Lokasinya berada di deretan kolam, berada pada sebelah kiri taman juga bisa diakses dan menuruni anak tangga dari kawasan depan. Mata air ini berada dalam dalam bangunan sampingan bernama Bale Petirtaan. Dari jauh, bau dupa sudah tercium.

Seorang regulasi yang tak boleh dilanggar segala pelancong sebagai, wanita yang sedang menstruasi tak boleh masuk menuju di bale. Semakin dekat, bau dupa makin menyengat. Dewasa ini, tidak berhasil langsung masuk ke dalam bale dengan membasuh muka juga air tersebut. Ada ritual yang diharuskan di hadapi.
Dalam ketika ini, berada seorang wanita yang sedang menjalankan ritual. Ia kelihatan sedang berbincang juga seorang bapak yang menjadi kuncen mata air tersebut. Pada sebelah bapak berpakaian putih-putih tersebut, terdapat setampah sesajen yang penuh serta bunga aneka warna, segala lembar uang serta dupa menyala yang menyisakan asap wangi.
Sayup-sayup terdengar suara sang bapak yang menyuruh wanita tersebut demi berdoa menurut Gusti Allah untuk dimudahkan rejekinya, dipanjangkan umurnya dengan dilancarkan usahanya. Setelah ini, sang wanita juga perlahan ke sumber air juga membasuh wajahnya dan air ini.

Perlahan saya pulang dari depan bale juga berjalan menjauh. Kepercayaan cara suatu mata air kini bukan cuma bisa mencetak awet muda tapi begitu juga dapat meminta supaya diberikan kegampangan dan umur panjang. Yakin atau bukan, itu pilihan Kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar